Jangan Dengarkan Perkataan Kata Orang Lain: Setuju/Tidak Setuju
Photo by Peter Conrad on Unsplash "Orang lain mah ngga usah didengerin." "Kita ya kita, ngapain dengerin omongan orang lain?" Pernah mendengar atau mengamini nasihat begitu ketika ada seseorang mengatakan sesuatu tentang apa pun yang ada pada diri kita? Ya ngga apa-apa, sih, kalau pernah. Aku juga begitu dulu. Tapi, semakin sini aku mikir bahwa nasihat begini sulit buat diaplikasikan di dunia nyata. Aku ngga setuju dengan pendapat bahwa kita ngga boleh mendengarkan perkataan orang lain. Sebaliknya, kita justru harus mendengarkan apa kata orang lain. Kenapa begitu? Sebelum menjabarkan alasan di balik ketidaksetujuan aku terhadap nasihat 'jangan dengarkan perkataan orang lain', aku ingin menjelaskan bahwa 'perkataan' yang akan telah dan akan aku sebut adalah komentar yang bisa berupa kritik, saran, atau sekadar keluhan yang disampaikan secara verbal oleh orang lain kepada kita. Nah, kembali ke pertanyaan. Kenapa aku ngga setuju dengan nasihat ya...