Some Pieces #12: Malik dan Politik
MALIK adalah seorang pendiri pondok pesantren. Sebagai seseorang yang berjuang dalam bidang pendidikan Islami, Malik menarik diri dari gejolak politik di Negara M, tanah air bagi pondok pesantrennya. Menurut Malik, politik itu kotor, dan hal sesuci nilai Islam tidak boleh dikotori oleh kongkalikong kepentingan partai. Maka dari itu, Malik berpesan kepada muridnya untuk tidak terjun ke dalam jurang politik, sebab Malik khawatir anak didiknya yang luhur dengan nilai-nilai Islam akan dikorupsi oleh intrik koalisi. Suatu hari, Negara M melaksanakan pemilihan umum. Singkatnya, pasangan calon yang menawarkan ‘pembangunan terarah’ dengan ‘menekankan otoritas penuh pada kepemerintahan’ memenangkan kontestasi. Mereka terpilih menjadi pasangan presiden dan wakil presiden. Pada Seratus Hari Kerja, presiden mengesahkan undang-undang baru yang yang akan mengatur sistem operasional sekolah, termasuk pesantren. Menurut presiden, pengesahan tersebut dibutuhkan untuk mendorong kemajuan dala...